Senin, 13 April 2009

Black Forest





Hari ini pesanan lumayan banyak, salah satunya birthday cake. Karena dadakan saya nggak sanggup yang rumit2 maka kusarankan saja black forest (bf). Di sangatta ini bf masih sangat populer. Cake ini merupakan pundi2 uangku, bikinnya mudah, simpel, harganya bagus dan orang sangat suka dengan penampilannya. Kalau pas hari raya misalnya lebaran, natal ataupun idul adha bisa dipastikan cake ini akan memenuhi meja dapurku. 1 hari menjelang hari raya bisa seharian saya duduk sambil menghias bf, tau2 azan magrib sudah datang.
Kadang2 bosan juga saya membuatnya, tapi kita kan harus melayani pelanggan dengan baik. Mestinya teman2 sudah tau semua kan resep bf, jadi nggak usah aku tulis di sini ya.
Besok pagi kerjaan sudah menunggu, pesanannya rumit2. Istirahat dulu ah, biar besok siap tempur.

Jumat, 10 April 2009

Brownies Kukus



Besok pagi rencana kami akan belanja ke Bontang. Kok jauh banget ya belanjanya, mungkin itu pikiran teman2. Alasannya memang belanja tapi sebetulnya mau jalan2 aja, sudah lama terkungkung di Sangatta. Beberapa bulan ini Jalan Sangatta-Bontang rusak berat, suami saya males jalan ke sana. Kemarin dapat info kalau jalan sudah diperbaiki maka kami akan mencoba jalan baru. Mudah2an info itu betul, kalau enggak ya sudah nasib kita terguncang2 di kendaraan.

Rencana kan besok pagi2 sekali, makanya malam ini aku putar otak enaknya bikin apa ya untuk mengganjal perut besok pagi. Setelah melihat persediaan bahan akhirnya bikin yang mudah aja tapi yummy favorit keluarga kami yaitu brownies kukus. Kalau kepengin tau ini resepnya.Resep ini hasil modifikasi dari berbagai sumber.

Brownies kukus
Bahan:
4 butir telur
175 gr gula pasir
100 gr terigu
25 gr coklat bubuk
1 sdt emulsifier (aku pakai SP)
1/2 sdt baking powder
100 cc minyak goreng
75 gr dark cooking coklat di tim
meses coklat secukupnya
toping sesuka hati

Cara membuat
telur dan gula dikocok sampai kental, tambahkan Sp, masukkan terigu yang sudah dicampur dengan baking pow dan coklat bubuk. Aduk sampai rata, terakhir masukkan coklat leleh dan minyak goreng. Tuang setengah adonan dalam loyang 20X20cm kukus selama 10 menit, taburi meses lalu tuang sisa adonan kukus sampai matang.
Dinginkan lalu beri toping sesuka hati misalnya keju parut, coklat putih atau coklat ganache.



Coba deh, rasanya enak sekali nyoklat banget tapi nggak pahit, coklat bubuknya aku pakai bendrops, pakai vanhouten juga bisa.

Pie Buah


Hari ini sibuk sekali, banyak pesenan kue. Ada yang diambil jam 10 pagi, jam 12 siang dan terakhir jam 4 sore. Wuih pokoknya dapur berantakan deh. Yang sempat ke foto hanya pie buahnya saja, habis tukang kuenya sudah teler. ya .... fotonya juga ala kadarnya, maklumlah baru belajar.
Karena di sangatta buah2an sangat terbatas maka biasanya isi pie buahnya hanya nanas, cherry merah , cherry hijau dan kismis. Maklumlah nggak ada strawberry di sini.
Kalau mau mencoba ini nih resepnya di modif dari berbagai sumber

Resep pie buah
Kulit:
margarin 100 gr
gula halus 2 sdm
kuning telur 1bt
terigu 150 gr
air es secukupnya

Vla
susu cair 500 ml
maizena 50 gr
terigu 25 gr
kuning telur 2bt
gula pasir 100 gr
margarin 1 sdm
vanili bila suka
cherry merah, hijau, manisan nanas, kismis secukupnya.

Cara membuat
Kulit:
-Campur terigu, gula halus dan mentega menggunakan 2 pisau atau masukkan dalam
food prosessor, setelah berbutir2 masuukan kuning telur dan air sedikit2, sampai
menjadi adonan yang menyatu.
-Cetak dalam cetakan pie kecil, panggang dengan api sedang

Isi
-Aduk terigu, maizena, kuning telur dengan sedikit susu cair
-Didihkan sisa susucair dan gula pasir, setelah mendidih masukkan campuran pertama
tadi, aduk terus sampai matang terakhir masukkan mentega dan vanili.

Penyelesaian
Isikan 1 sendok makan vla ke dalam kulit pie lalu beri topping buah2an.

Kamis, 09 April 2009

Sangatta Nun Jauh di Kalimantan Timur







Untuk perkenalan dulu ya. Keluargaku tinggal di Sangatta, pasti banyak yang bertanya ya di mana itu Sangatta, kok baru dengar. Kuterangin ya Sangatta adalah kota kecil ditengah hutan di Kaltim, dekat kota Bontang masih bingung lagi.. enggak ..kan. Kami hanya bertiga maksudku, satu suami dan satu anak yang sudah menjelang remaja. Kota kami sangat sepi bila dibandingkan dengan hingar bingarnya metropolitan. Cuacanya sangat panas, tanah di mana kami berpijak banyak sekali mengandung batubara, makanya di sini terdapat tambang batubara yang produksinya terbesar se Indonesia yaitu PT Kaltim Prima Coal.

Kami hidup damai berdampingan dengan hampir semua etnis yang ada di Indonesia, bisa dikatakan Sangatta adalah miniature Indonesia. Karena adanya multi budaya tentunya kita harus pandai menyesuaikan diri supaya tidak terjadi konflik. Alhamdulillah sejauh ini aman-aman saja. Memang kami harus ekstra hati2 dalam mendidik anak, karena anak mudah menyerap kebiasaan lingkungan. Maka jangan heran kalau anaknya orang Jawa di sini sudah tidak “njawani” lagi, termasuk anak kami. Karakternya menjadi berbeda dari anak jawa, dia tumbuh menjadi anak yang berani berpendapat, tidak ada sungkan2 dalam kamusnya.

Bisa dikatakan biaya hidup di Sangatta sangatlah tinggi, apalagi untuk sayuran yang asalnya dari jawa atau Sulawesi. Karena iklimnya yang sangat panas maka banyak sayuran yang harus import dari Surabaya, misalnya wortel, kentang, bunga kol dll. Kalau musim angin dan gelombang datang wah bisa diramalkan harga barang2 tersebut akan melambung. Percaya enggak…… pernah 1 kg wortel harganya 60 ribu rupiah, padahal waktu itu saya melihat iklan Hero, harga wortel import hanya 8 ribu rupiah, berapa ratus persen bedanya.

Karena dikelilingi hutan maka masih banyak satwa liar (yang aneh aneh bagi orang kota) yang sering menengok rumah kami. Misalnya orang utan, biawak, ular kobra, babi hutan serta berbagai macam burung yang cantik dan merdu suaranya. Di belakang rumah kami rasanya seperti kebun binatang mini, semutpun bentuk dan besarnya beragam bahkan ada seperti mempunyai bisa, kalau menggigit terasa panas dan langsung bengkak.

Mungkin banyak yang bertanya “kok bisa ya hidup di daerah seperti itu”. Ibaratnya tak kenal maka tak sayang. Di samping banyak kengeriannya tetapi banyak pula kenyamanannya misalnya hidup kita tenang, tak dikejar waktu, sekolah dekat, tempat kerja dekat, bebas macet. Satu lagi masih banyak peluang kerja yang bisa kita dapatkan di sini.

Sekian dulu cerita saya tentang Sangatta sebagai perkenalan. Nanti ku posting lagi kalau ada hal yang menarik.