Senin, 11 Mei 2009

Pukis


Begitu anakku denger ada yag pesen pukis dia langsung kegirangan. "bu kapan pesanan pukisnya, aku nanti buatin yang banyak kejunya ya". Oke lah Anakku sangat suka snack ini, dia sering nungguin aku kalau lag bikin pukis dan biasanya ikutan ngintip2 cetakan sambil tangannya nyomot kue yang sudah matang. Dia sampai hafal kalau ada yang rasanya berubah.
Seperti yang kemarin saya membuat 2 kali adonan. Biasanya satu kg adonan bisa jadi 60 buah, e baru matang satu bakaran kebetulan konsumer yang pesan b.forest nyium baunya langsung minta dibungkusin 10 buah. Wah deg2an juga kalau untuk pesanan nanti ga cukup, soalnya untuk fermentasi kan butuh waktu (pesenannya 50 buah). Saya langsung adon lagi setengah kg untuk sediaan kalau pesenan kurang dan untuk Fian anakku. Adonan pertama pakai santan kara dan margarin palmia sedangkan yang kedua santan asli dan margarinnya kutambah roombutter sedikit. E dia berkomentar, kenapa sih bu kok pukisnya sekarang rasanya lain. Dia itu bisa jadi tester kue2ku karena lidahnya sangat peka. Kalau dia sudah bilang "yang ini kok nggak seenak yang dulu bu", wah aku sudah kebingungan apa yang salah ya dari komposisi bahannya.
Anak dan suamiku sama sama suka pukis tapi dengan topping yang berbeda. kalau anakku senang yang rasa keju sebaliknya suamiku sangat tidak suka dengan topiing keju. Maunya cuklat selai strawberi, blueberry atau selai kacang. Jadi mesti buat bermacam-macam topping.
Begitu dia pulang sekolah dari pintu depan sudah teriak "buuuu.... mana pukis kejuku..", langsung tempatnya dia bawa kedepan sambil ngomong "untuk aku semua ya..." Kalau sudah begitu dia gak mau makan siang lagi.
Pukis ini hasil modif dari berbagai resep. Kebiasaanku gak pernah percaya satu resep. Biasanya kalau nemu resep kuperhatikan dulu komposisinya, lalu kupikir2 kok kayak gak masuk akal, maka kurubahlah resep itu. Nanti resepnya kuposting di "asti's recipe " ya.

Tidak ada komentar: